Sudah hampir 95% produksi biji kopi di Indonesia yang dihasilkan oleh para petani langsung.
entitas ini secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan produksi dan konsistensi mutu biji kopi nasional peran ini diembannya sejak dari panen buah kopi sampai akhir proses pasca panen, yaitu pengeringan.
sayangnya sebagian petani masih belum lepas dari kebiasaan mengeringkan hasil panennya selain cara penjemuran.
untuk menjaga mutu dan waktu proses bukan menjadi ukuran dan tidak terkontrol dengan baik wajar saja jika hasil biji kopi kering menjadi tidak konsisten.
Bahkan sering terjadi kadar air biji kering akhir masih di atas 15 hingga 17% yang seharusnya 12,5% beruntung petani milenial sudah memiliki cara pandang baru tentang fitur mutu biji kopi dan efisiensi produksi metode penjemuran yang ada ada di mulai diangkat ke kasta lebih tinggi dan lebih kekinian pada saat ini setelah melewati fase proses rambangan hasil panen petik merah langsung dihamparkan di atas meja pengering dan rumah kaca ( Green House ) guna kopi tersebut terlindung pada saat musim hujan ataupun angin kencang hasil lebih bersih cepat kering dan tingkat kehilangan hasil minimal rangkaian proses terkontrol dan terukur petani punya harapan ekonomi yang lebih besar jual kopi lebih cepat jumlah hasil lebih banyak dan harga jual yang memadai.
secara sederhana pengering rumah kaca dibedakan atas dasar desain bentuk atau atapnya yaitu berbentuk parabola busur pelana dan saung bagan rangka kontruksi tersebut terbuat dari kayu bambu dan baja ringan sedangkan bahan penutup dinding dan atap adalah plastik transparan yang fleksibel atau bisa juga jenis lembaran fiber keduanya harus dipilih tahan cuaca dan tahan sinar ultraviolet atau bisa disebut dengan Yovie dan daya tembus sinar yang sangat tinggi hingga 80% penempatan rumah kaca perlu mempertimbangkan aspek aspek lingkungan terlebih dahulu seperti posisi garis lintang ketinggian kondisi awan hujan dan kecepatan angin serta tidak terbayangi dengan pepohonan atau bangunan lainnya.
adapun radiasi matahari adalah satu-satunya sumber energi pengering rumah kaca kinerja nya diukur dari seberapa besar bisa menangkap radiasi matahari yang menyerapnya. Prinsip kerja pengering rumah kaca adalah menyebabkan panas yang kuat unsur utama sinar matahari adalah radiasi inframerah dan sinar visible dengan muatan energi berkecepatan tinggi keduanya mampu menembus lapisan atap dan dinding rumah kaca tersebut panas dalam rumah kaca terbentuk dari hasil serentetan benturan atau radiasi sinar inframerah dengan benda-benda dalam rumah kaca energi panas terkungkung dalam ruangan rumah kaca pada kondisi radiasi matahari maksimum 12.00 suhu dan kelembaban udara dalam rumah kaca masing-masing 45 derajat Celcius kondisi kondusif ini dimanfaatkan untuk menguapkan kandungan air buah kopi yang ada dalam rumah kaca tersebut kadar air buah kopi hasil panen yang semula dari 60% pertama kali dimasukkan ke dalam green house bisa diturunkan menjadi 12,50% dalam kurun waktu 5 hari mekanisme pengeringan yang demikian akan menghasilkan mutu biji kopi yang terjamin.
PEMBUATAN RUMAH KACA (GREEN HOUSE)
Ruangan pengering rumah kaca mempunyai struktur tertutup terlindungi oleh atap dan dinding terbuat dari material transparan sumber panas ruangan rumah kaca adalah sinar matahari merupakan campuran berbagai radiasi dari panjang gelombang 100 mm sampai 1 MM sinar matahari yang mencapai permukaan bumi tersusun atas 48% radiasi inframerah 44% radiasi visible dan 7% UltraViolet atau UV sisanya radiasi dengan panjang gelombang di atas 1 mm sinar inframerah masih terbagi menjadi dua elemen yaitu 37% infra merah gelombang pendek 700 nm dan 11% gelombang panjang 1 mm panjang gelombang sinar adalah 400 hingga 700 nm muatan energi radiasi berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya radiasi gelombang pendek mengandung muatan energi lebih tinggi masing-masing jenis sinar tersebut mempunyai peran dan proses konversi energi dalam rumah kaca tersebut.
akumulasi dalam energi rumah kaca merupakan hasil tumpukan dari 2 materi yang berbeda pertama adalah radiasi matahari yang bergerak secara dinamis berkecepatan tinggi dan kedua adalah benda padat stasioner rumah kaca dan benda didalamnya tumpukan kedua materi tersebut menimbulkan fenomena fisis sebagai berikut.
Komentar
Posting Komentar