Langsung ke konten utama

BNPB Bantu Promosi Produk Masyarakat Terdampak Covid-19

BNPB Bantu Promosi Produk Masyarakat Terdampak Covid-19

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai MBA. (Hendra Saputra)

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir Rifai MBA terus melakukan pendampingan ekonomi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal itu seiring pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona, yang kemudian berpengaruh pada berbagai kegiatan usaha hingga berimbas pada perekonomian. Kegiatan dukungan pemasaran (duksar) oleh BNPB ini dimaksudkan untuk memublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Juga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana. Adapun tujuannya adalah mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan,
Dikatakan Rifai, kondisi pandemi covid-19 tidak boleh sampai menyurutkan semangat. Kondisi ini justru dapat menjadi momentum kebangkitan. Dengan semangat “Tangguh Melawan Covid-19, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit” BNPB pada tahun 2020 ini hadir kembali dengan kegiatan “Dukungan Pemasaran Hasil Pendampingan pada Kelompok Terdampak Bencana” melalui pameran.
Di Malang, BNBPB bergerak melalui event “Malang ITT 2020”, pameran sejumlah produk unggulan, perdagangan, investasi dan pariwisata yang digelar pada 5 hingga 8 November 2020 di salah satu pusat perbelanjaan. Produk-produk yang akan dipamerkan berasal dari UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok masyarakat terdampak bencana di beberapa daerah. Sebut saja dari Lombok (Nusa Tenggara Barat), Malang (Jawa Timur), Sukoharjo (Jawa Tengah), Banjarnegara dan Garut (Jawa Barat), Pekanbaru (Riau), Sinabung (Sumatera Utara), dan Sentani (Papua).

Produk-produk dari UMKM daerah terdampak bencana di Lombok antara lain dari Lombok Utara, berupa: kopi Santong, madu Trigona Desa Sukadana, usaha tenun Desa Karangbajo, usaha cokelat Desa Genggelang dan mete Desa Gumantar. Dari Lombok Timur, berupa kopi Sajang, kopi Kembang Kuning, tenun Sembalun, bawang hitam (black garlic) Sembalun, usaha mete Desa Sugian dan Desa Bilog Petung. Dari Lombok Tengah berupa produk kopi desa Air Berik dan Desa Karang Sidemen, gula semut Desa Aik Bual. Dan dari Lombok Barat, berupa gula semut Desa Pusuk Lestari dan Desa Kekait, usaha ketak Desa Batu Mekar dan madu Trigona Desa Saribaye,
Produk lain berasal dari UMKM daerah terdampak bencana di Jawa Barat. Antara lain kopi Banjarnegara dan tepung mocaf serta “kopi Tjimanoek” Garut. Kemudian dari Malang ada produk batik. Sementara dari Jawa Tengah, ada produk kopi Banjarnegara dan kain lurik Sukoharjo.
Dari daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, ada produk “kopi Cimbang” Sinabung. Kemudian dari Riau, ada “kopi Lajukela” Pekanbaru. Sementara dari Papua, ada produk kerajinan kulit kayu dan noken Sentani Jayapura.
"Sebelumnya BNPB juga hadir dalam pameran serupa di Kota Bandung dan Yogyakarta. Melalui pameran ini, UMKM hasil pemulihan ekonomi dari daerah pasca bencana diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya dan perekonomian menjadi semakin pulih,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Green house Penjemuran kopi

Sudah hampir 95% produksi biji kopi di Indonesia yang dihasilkan oleh para petani langsung. entitas ini secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan produksi dan konsistensi mutu biji kopi nasional peran ini diembannya sejak dari panen buah kopi sampai akhir proses pasca panen, yaitu pengeringan. sayangnya sebagian petani masih belum lepas dari kebiasaan mengeringkan hasil panennya selain cara penjemuran. untuk menjaga mutu dan waktu proses bukan menjadi ukuran dan tidak terkontrol dengan baik wajar saja jika hasil biji kopi kering menjadi tidak konsisten. Bahkan sering terjadi kadar air biji kering akhir masih di atas 15 hingga 17% yang seharusnya 12,5% beruntung petani milenial sudah memiliki cara pandang baru tentang fitur mutu biji kopi dan efisiensi produksi metode penjemuran yang ada ada di mulai diangkat ke kasta lebih tinggi dan lebih kekinian pada saat ini setelah melewati fase proses rambangan hasil panen petik merah langsung dihamparkan di atas meja pengering da...