Cerita kopi cimbang
Hitam dan pahit. Begitulah warna dan rasa alami yang selalu menyertai pada hampir semua biji kopi yang dimiliki oleh tanah Nusantara ini. Tak Tak terkecuali KOPI CIMBANG SINABUNG yang merupakan kopi hasil produk desa CIMBANG Meski hitam dan pahit, siapa nyana kopi mampu menghadirkan kenikmatan tersendiri bagi mereka yang tahu bagaimana cara mengolahnya. Pun begitu juga dengan KOPI CIMBANG SINABUNG yang notebene merupakan salah satu produk kopi dari sebuah dusun yang sempat terkena dampak dari bencana erupsi gunung Sinabung sejak pada th 2013.
silam Sehitam dan sepahit kopi warga kami desa cimabang yang berada di radius 8 KM sempat harus diungsikan demi menghindari bencana letusan gunung api tersebut. Dan, sekembalinya dari tanah pengungsian ke kampung halaman, tak pelak mereka kehilangan tanah hunian dan pertanian kami sehingga gagal panen Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, bagaimana pun hidup harus terus dijalani. Di atas sisa-sisa abu vulkanik yang masih mengendap, Desa CIMBANG dengan didampingi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan FAO akhirnya berupaya mengelola pohonpohon kopi,
sebab hanya tanaman tersebutlah satu-satunya flora yang mampu tegak berdiri dan bertahan dari gempuran letusan gunung api yang sudah ada sejak zaman prasejarah itu. Saya seorang petani,kopi serta mewakili kelompok menuturkan, setelah bencana yang dialami, warga desa CIMBANG kini mulai bangkit dengan menjual hasil olahan kopi. Melalui program pemulihan pasca bencana, BNPB dan FAO melakukan pendampingan kepada para petani untuk bisa mengolah biji kopi dari proses pemetikan hingga mencapai bentuk kemasan.
Hal tersebut dilakukan agar kopi CIMBANG dapat memiliki nilai jual yang tinggi dan mampu memberi keuntungan yang lebih bagi para petani kopi kami "Produk kopi kami saat ini sudah berbagai macam diproses, ada natural, ada honey, semi wash, dan full wash," yang kini tengah mengikuti acara dalam pagelaran Pasar kopi yang diselenggarakan oleh Sco-pi di PANTAI INDAH KAPOK ( PIK )Jakarta, akhir pekan lalu. Untuk varietas, Kami yang tersedia di lahan petani KOPI CIMBANG merupakan jenis kopi dari turunan varietas arabica seperti bourbon p88, natural, typica, Yellow catura ,
Gayo 1 serta yang lainnya. Saya petani kopi yang berdomisili di Radius 8 kilometer dari puncak sinabung menjelaskan, keunikan Kopi Cimbang Sinabung dibanding dengan produk kopi lainnya tak terlepas dari abu vulkanik yang kerap datang ke lahan-lahan kebun kopi petani sehingga membuat biji-biji kopi cimbang memiliki kaya cita rasa yang khas.
Kopi cimbang mempunyai keunikan tersendiri, yaitu di volkano coffee nya, karena kami kan, masih bisa dikategorikan hampir ke gunung api, nah, pada saat masa proses, pembudidayaan (masa tanam), sering kedatangan tamu abu vulkanik, dari situ keasaman kopi jadi punya cita rasa tersendiri, dimana rasa fruty si kopi jadi lebih menonjol sekali, jadi abu vulkanik itu justru yang bikin kopi ini unik secara alami.
Dan dapat di terima di kalangan masyarakat luas Selanjutnya untuk rata-rata produksi kami saat ini perhektar kebun kopi bisa menghasilkan biji kopi sebanyak 4,2 ton dalam setahun. Dan saat ini kelompok tani yang tergabung dalam program tersebut memiliki perkebunan seluas 15,5 hektar. Terkait pemasaran,dibantu juga oleh BNPB melalui beberapa upaya, salah satunya dengan pameran-pameran terkait kopi yang di selenggarakan di seluruh Indonesia."
Dalam BNPB ada namanya program pemasaran, jadi kelompok pemasarannya sudah ada, mereka nanti juga membantu bagaimana pemasarannya, contohnya seperti acara pameran ini pada tgl 15 september 2017 di Jakarta kofe week pantai indah kapok Pada kesempatan ini dan kedepannya Pemerintah bisa lebih serius pada tanaman kopi, sebab tak bisa dipungkiri kopi merupakan salah satu komoditi yang dimiliki daerah lingkaran gunung sinabung dan kab KARO pada umumnya ini dan punya potensi besar bahwa kopi bisa menambah penghasilan kita sehari hari dengan tampa modal yg cukup besar.
Karna tanaman pokok kami sebelumnya adalah jeruk yg biasa di sebut jeruk berastagi, kini para petani sudah enggan merawat jeruk karna kos nya cukup besar dan tak sebanding dg hasil panennya, maka dari itu kami saat ini lebih fokus menanam serta merawat kopi .
Pada saat ini kopi belum digarap secara maksimal padahala kekayaan varietas kopi di Tanah karo bisa mendatangkan devisa bagi buyer luar tuk dtg ke lahan petani "Sejauh ini pemerintah masih memandang sebelah mata pada pertanian kopi, jadi harapan saya secara pribadi,
Pemerintah itu harus lebih serius lagi kepada petani kopi baik dari segi budidayanya. Pasca panen serta pemangkasannya
Hitam dan pahit. Begitulah warna dan rasa alami yang selalu menyertai pada hampir semua biji kopi yang dimiliki oleh tanah Nusantara ini. Tak Tak terkecuali KOPI CIMBANG SINABUNG yang merupakan kopi hasil produk desa CIMBANG Meski hitam dan pahit, siapa nyana kopi mampu menghadirkan kenikmatan tersendiri bagi mereka yang tahu bagaimana cara mengolahnya. Pun begitu juga dengan KOPI CIMBANG SINABUNG yang notebene merupakan salah satu produk kopi dari sebuah dusun yang sempat terkena dampak dari bencana erupsi gunung Sinabung sejak pada th 2013.
silam Sehitam dan sepahit kopi warga kami desa cimabang yang berada di radius 8 KM sempat harus diungsikan demi menghindari bencana letusan gunung api tersebut. Dan, sekembalinya dari tanah pengungsian ke kampung halaman, tak pelak mereka kehilangan tanah hunian dan pertanian kami sehingga gagal panen Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, bagaimana pun hidup harus terus dijalani. Di atas sisa-sisa abu vulkanik yang masih mengendap, Desa CIMBANG dengan didampingi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan FAO akhirnya berupaya mengelola pohonpohon kopi,
sebab hanya tanaman tersebutlah satu-satunya flora yang mampu tegak berdiri dan bertahan dari gempuran letusan gunung api yang sudah ada sejak zaman prasejarah itu. Saya seorang petani,kopi serta mewakili kelompok menuturkan, setelah bencana yang dialami, warga desa CIMBANG kini mulai bangkit dengan menjual hasil olahan kopi. Melalui program pemulihan pasca bencana, BNPB dan FAO melakukan pendampingan kepada para petani untuk bisa mengolah biji kopi dari proses pemetikan hingga mencapai bentuk kemasan.
Hal tersebut dilakukan agar kopi CIMBANG dapat memiliki nilai jual yang tinggi dan mampu memberi keuntungan yang lebih bagi para petani kopi kami "Produk kopi kami saat ini sudah berbagai macam diproses, ada natural, ada honey, semi wash, dan full wash," yang kini tengah mengikuti acara dalam pagelaran Pasar kopi yang diselenggarakan oleh Sco-pi di PANTAI INDAH KAPOK ( PIK )Jakarta, akhir pekan lalu. Untuk varietas, Kami yang tersedia di lahan petani KOPI CIMBANG merupakan jenis kopi dari turunan varietas arabica seperti bourbon p88, natural, typica, Yellow catura ,
Gayo 1 serta yang lainnya. Saya petani kopi yang berdomisili di Radius 8 kilometer dari puncak sinabung menjelaskan, keunikan Kopi Cimbang Sinabung dibanding dengan produk kopi lainnya tak terlepas dari abu vulkanik yang kerap datang ke lahan-lahan kebun kopi petani sehingga membuat biji-biji kopi cimbang memiliki kaya cita rasa yang khas.
Kopi cimbang mempunyai keunikan tersendiri, yaitu di volkano coffee nya, karena kami kan, masih bisa dikategorikan hampir ke gunung api, nah, pada saat masa proses, pembudidayaan (masa tanam), sering kedatangan tamu abu vulkanik, dari situ keasaman kopi jadi punya cita rasa tersendiri, dimana rasa fruty si kopi jadi lebih menonjol sekali, jadi abu vulkanik itu justru yang bikin kopi ini unik secara alami.
Dan dapat di terima di kalangan masyarakat luas Selanjutnya untuk rata-rata produksi kami saat ini perhektar kebun kopi bisa menghasilkan biji kopi sebanyak 4,2 ton dalam setahun. Dan saat ini kelompok tani yang tergabung dalam program tersebut memiliki perkebunan seluas 15,5 hektar. Terkait pemasaran,dibantu juga oleh BNPB melalui beberapa upaya, salah satunya dengan pameran-pameran terkait kopi yang di selenggarakan di seluruh Indonesia."
Dalam BNPB ada namanya program pemasaran, jadi kelompok pemasarannya sudah ada, mereka nanti juga membantu bagaimana pemasarannya, contohnya seperti acara pameran ini pada tgl 15 september 2017 di Jakarta kofe week pantai indah kapok Pada kesempatan ini dan kedepannya Pemerintah bisa lebih serius pada tanaman kopi, sebab tak bisa dipungkiri kopi merupakan salah satu komoditi yang dimiliki daerah lingkaran gunung sinabung dan kab KARO pada umumnya ini dan punya potensi besar bahwa kopi bisa menambah penghasilan kita sehari hari dengan tampa modal yg cukup besar.
Karna tanaman pokok kami sebelumnya adalah jeruk yg biasa di sebut jeruk berastagi, kini para petani sudah enggan merawat jeruk karna kos nya cukup besar dan tak sebanding dg hasil panennya, maka dari itu kami saat ini lebih fokus menanam serta merawat kopi .
Pada saat ini kopi belum digarap secara maksimal padahala kekayaan varietas kopi di Tanah karo bisa mendatangkan devisa bagi buyer luar tuk dtg ke lahan petani "Sejauh ini pemerintah masih memandang sebelah mata pada pertanian kopi, jadi harapan saya secara pribadi,
Pemerintah itu harus lebih serius lagi kepada petani kopi baik dari segi budidayanya. Pasca panen serta pemangkasannya
Komentar
Posting Komentar